(images: SMH/Bangor University) |
Samudra quahog, jenis kerang laut, ditemukan dalam keadaan hidup dari bawah Atlantik Utara dekat Islandia pada tahun 2006 oleh para peneliti. Mereka kemudian memasukannya ke dalam freezer.
Ketika dibawa ke laboratorium, para ilmuan dari Bangor University mempelajari hewan tersebut dan menyimpulkan bahwa usia hewan ini yaitu 400 tahun.
Penemuan ini berhasil masuk ke Guinness Book of Wolrd Records. Namun, quahog yang diberi nama Ming, karena hidup pada dinasti di Cina, sepertinya tidak bisa merasakan lagi rekor tersebut.
Setelah memeriksa quahog lebih lanjut dengan menggunakan metode yang lebih luas, para peneliti telah menemukan bahwa hewan ini 100 tahun lebih tua dari awal perkiraan mereka.
"Kami mendapatkan kesalahan pada penelitian pertama dan mungkin kami sedikit tergesa-gesa menerbitkan temuan saat itu. Tapi kami benar-benar yakin bahwa usianya yang sekarang sangatlah tepat," kata Dr Paul Butler, dari University School of Ocean Sciences.
Tempurung quahog tumbuh dengan lapisan setiap tahun di musim panas ketika kondisi air sedang hangat dan banyak makanan. Ini berarti bahwa ketika cangkangnya dipotong setengah, para ilmuan dapat menghitung umur quahog berdasarkan pada pola lingkaran pada cangkang atau juga disebut lingkaran pertumbuhan, sama seperti yang terdapat pada pohon.
Lingkaran pertumbuhan dapat dilihat dari dua tempat, dari luar tempurung dan pada bagian engsel di mana dua bagian tersebut bertemu. Engsel dianggap oleh para ilmuan sebagai tempat terbaik untuk menghitung lingkaran pertumbuhan.
Para ilmuan mengatakan mereka dapat mempelajari lapisan kerang untuk mencari tahu tentang suhu laut dan massa air dari ribuan tahun yang lalu.
Mau Info Bispak