10 Negara Terkorup di Dunia

Tidak ada negara yang kebal dari tindakan korupsi. Kasus korupsi merupakan benalu suatu negara yang harus segera disingkirkan atau negara tersebut akan runtuh jika benalu tersebut tidak disingkirkan.


Secara umum, semua negara pasti sudah mengalami kasus korupsi, namun ada juga negara-negara di mana kasus korupsi sudah menjadi kebiasaan yang susah untuk dimusnahkan. Berikut 10 negara terkorup di dunia seperti yang dikutip The Richest berikut ini.

10. Venezuela

Banyak orang yang beranggapan penemuan minyak di negara Amerika Latin ini akan membawa kemakmuran, namun hal tersebut tidak terbukti benar. Banyak para elit politik di negara ini yang ingin mempertahankan kekuasaan mereka, termasuk seorang revolusioner bernama Hugo Chavez yang mencoba membuat undang-undang yang bisa memberikan kekuasaan tidak terbatas baginya. Namaun tindakannya ini berhasil digagalkan.

9. Kamboja

Korupsi di negara ini dilaporkan sudah merasuki hampir semua aspek kehidupan, mulai dari pelanggaran lalu lintas, lisensi sepeda motor dan pengadilan yang tidak semestinya. Hal ini disebabkan perang sipil, kerusuhan politik dan kekacauan yang membuat orang-orang di sana ingin sesuatu secara cepat dan efisien. Situasi di Kamboja semakin buruk akibat pemerintah tidak mendorong partisipasi masyarakat dalam perumusan hukum. Sebenarnya ada undang-undang anti korupsi, tetapi hukum tersebut hanya sebuah tulisan saja.

8. Korea Utara

Suap kepada pejabat sudah menjadi kebiasaan di negara ini. Kenyataannya pejabat dan pemerintah itu sendiri hanya mementingkan diri sendiri meskipun ada penegak hukum, bukannya memperbaiki keadaan malah sebaliknya. Bahkan ketika seseorang ingin melarikan diri ke Cina, ia harus membayar dulu kepada penjaga perbatasan.

7. Guinea

Kemiskinan di negara ini cukup tinggi, meskipun keadaan tersebut sudah membaik sejak tahun 2008. Namun, skandal pertambangan baru yang melibatkan mantan presiden dan dua perusahaan multinasional mengakibatkan kas negara tersebut menjadi kosong. Orang-orang dari Guinea sendiri sudah meminta bantuan kepada Amerika Serikat dan Inggris untuk menyelidiki kasus ini.

6. Guinea Khatulistiwa

Negara yang terletak di Afrika Barat ini sebenarnya sangat kaya akan sumber daya alam seperti minyak, mineral dan gas alam. Namun hanya sedikit orang di sana yang mendapatkan hasil kekayaan alam tersebut. Sekitar 60% kekayaan yang dihasilakn dari sumber daya alam yang melimpah ini, warga Guniea Khatulistiwa ini hidup dengan uang $ 1 per hari.

5. Zimbabwe

Negara ini benar-benar dalam keadaan sulit akibat hiperinflasi. Pemerintah negara ini tidak percaya bantuan dan gangguan dari negara luar sehingga mengakibatkan negara ini harus mampu mandiri tanpa bantuan negara lain. Pendidikan merupakan salah satu yang sering terkena korupsi, banyak warga yang menyuap agar bisa lulus dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan.

4. Sudan

Sudan merupakan negara yang sering terjadi perang sipil, kerusuhan dan kekacauan politik yang memunculkan sistem patronase. Situasi diperparah oleh pemerintah yang nyaris tidak menyimpan catatan transaksi. Nepotisme di negara ini juga sudah menjadi kebiasaan umum, dimana para pejabat tinggi memastikan kerabatnya untuk duduk di kursi pejabat. Bahkan mereka yang ingin mendirikan usaha harus membayar pejabat publik agar mendapatkan lisensi.

3. Myanmar

Negara ini kaya akan kayu, minyak dan gas, namun hanya para penguasa yang mampu memperkaya diri sendiri selama pemerintahan junta. Sistem suap di negara ini terkenal dengan sebutan 'Tea Money'. Bahkan perusahaan-perusahaan asing yang ingin berinvestasi di Myanmar sudah dikenalkan dengan konsep 'Tea Money' terutama ketika mereka bernegoisasi untuk impor dan ekspor serta perjanjian sewa tanah dan perpajakan.

2. Somalia

Sama seperti Sudan, bangsa ini hancur akibat perang sipil, sehingga orang-orang memiliki sikap patronase. Sektor pemerintah yang sering terjaring tindakan korupsi yaitu angkatan bersenjata, yang bisa mereka lakukan adalah menuntut suap dari orang-orang yang mau bekerja, atau orang yang mau keluar dan masuk ke negara ini. Bisnis yang paling menguntungkan adalah dari sektor telekomunikasi. Pemerintah sendiri tidak memiliki undang-undang anti korupsi dan jarang mencatat pengeluaran pemerintah yang besar.

1. Republik Demokratik Kongo

Sementara ini, tahun sekarang Kongo sudah mulai stabil dari pertikaian, masih ada sedikit pembangunan yang dilakukan. Struktur hukum masih diam di tempat. Pemerintah sendiri tidak terbuka mendiskusikan dan memutuskan mengeluarkan anggaran negara. Sektor yang paling sering terlibat korupsi diantaranya pertambangan, kehutanan, pajak dan bea cukai.
Mau Info Bispak