Siapa sangka bahwa dalam gumpalan sejarah Perang Dunia Ke-2, rupanya masih ada lagi kisah sejarah yang belum terungkap .. Contoh terdekatnya adalah kisah wanita ini yang pernah memiliki pengalaman bekerja sebagai tukang cicip makanan untuk pemimpin agung Jerman ketika itu, Adolf Hitler ..
Beberapa bulan setelah ulang tahun nya yang ke-95, wanita yang juga merupakan seorang janda tanpa anak ini menceritakan kisah sedihnya itu pada seorang wartawan lokal di Berlin . Rasanya tak mungkin kita terbayang jika kita hidup pada zaman Adolf Hitler yang sedang berkuasa saat itu. Setiap hari dipenuhi dengan ketakutan, terutama bagi tukang rasa makanan untuk diktator Jerman ini. Jika makanan yang akan diberikan kepada Hitler mengandung racun, maka si tukang rasa makanan itu dululah yang akan mati.
Kisah ini dialami sendiri oleh Margot Woelk. Selama lebih dari setengah abad, janda tua ini menyimpan sendiri kisahnya dari pengetahuan dunia luar, bahkan suaminya sendiri tidak tahu akan kisahnya itu. Setelah beberapa bulan, setelah ulang tahunnya yang ke-95, dia menceritakan pekerjaannya selama perang dahulu, yakni sebagai tukang rasa makanan untuk Hitler.
Woelk bekerja untuk Hitler saat usianya masih di kisaran 20 tahun. Dia bertugas untuk memastikan bahwa semua hidangan bebas racun sebelum dikirimkan kepada Hitler. Namun, Woelk tidak sendirian. Dia bekerja bersama 14 tukang rasa makanan yang lain dan kebanyakan mereka adalah wanita muda.
"Hitler sangat paranoid bahwa orang-orang Inggris akan meracuninya. Maka, dia memerintahkan 15 orang gadis untuk merasa makanan tersebut sebelum dia memakannya," ungkap Woelk kepada Associated Press (26/04/13).
Selama 2 setengah tahun Woelk bertugas sebagai tukang rasa makanan, Hitler tak pernah makan yang terdiri dari daging. "Dia seorang vegetarian," katanya. Hanya asparagus, paprika, dan sayuran terbaik yang akan dikirimkan kepada Hitler. "Makanannya enak ... Dan selalu disajikan dengan nasi atau pasta," tambah Woelk.
Perang Dunia ke-II memaksa orang-orang Jerman untuk memakan makanan yang ada karena terjadinya kekurangan bahan dagangan. Dalam hal ini, Woelk sangat beruntung karena bisa merasakan hidangan yang enak. Namun, dia dan kawan-kawannya tak mampu menikmati sajian tersebut karena terus dibayangi ketakutan akan diracun.
"Setiap hari, kami takut makanan ini akan menjadi santapan terakhir kami," kata Woelk. Meskipun bertugas sebagai tukang rasa makanan, dia mengaku tak pernah melihat sosok Hitler secara langsung.
Saat tentara Soviet menyerang Jerman, Woelk bersembunyi di Berlin , sekitar 700 km dari markas Hitler di Rastenburg. Namun, 14 kawan-kawannya yang lain bertahan di Rastenburg. Setelah serangan tersebut, barulah Woelk mendapat kabar bahwa mereka semua telah ditembak mati oleh pasukan Soviet.
Woelk selamat, namun pasukan Soviet menemukannya di Berlin dan memperkosanya selama 14 hari berturut-turut. "Sebab itulah saya tak mampu memiliki anak. Mereka telah menghancurkan segalanya," kenangnya. Suaminya yang bertugas sebagai tentara selamat dari perang, namun sudah meninggal 23 tahun yang lalu.
Woelk berusaha membangun kembali kehidupannya dan melupakan kisah pilu yang pernah dia alami. Dia mencoba menghapus memori tersebut kerna malu dan takut diancam karena pernah bekerja untuk Nazi, meskipun dia bersikeras tak pernah bergabung sebagai anggota partai tersebut.
Menjelang akhir hidupnya, barulah Woelk merasa perlu menghapus memori tersebut dengan menceritakan kisahnya. "Selama puluhan tahun, saya berusaha menghilangkan ingatan tersebut. Namun, kenangan itu selalu menghantui saya setiap malam," ujarnya.
Mau Info Bispak